ReaksiNews.com || Kota Sukabumi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, Wawan Juanda, menanggapi serius atas viralnya video unggahan Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki di media sosial baru-baru ini.
Kegaduhan bermula setelah Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki mengunggah konten di media sosial tentang jawaban atas pertanyaan masyarakat tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi.
Dalam jawabannya, menurut Wali Kota, bahwa kondisi PAD Kota Sukabumi di masa lalu tidak normal, sehingga membuat kegaduhan di masyarakat dan mendorong ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, meminta Wali Kota Sukabumi untuk meminta maaf kepada masyarakat atas video yang viral dan menjadi gaduh tersebut.
Permintaan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini diungkapkan setelah mendengarkan langsung klarifikasi dari Ayep Zaki, saat melakukan “Coffee Morning” dengan para anggota DPRD Kota Sukabumi, di Rumah Dinas Wali Kota di jalan Siliwangi, pada Minggu (13/4) kemarin.
“Saudara Wali Kota sudah klarifikasi dan meminta maaf di depan anggota DPRD melalui acara ”coffee morning’. Jadi, jangan ada anggapan pertemuan ini bahwa Dewan “kongkalikong” dengan Wali Kota terkait kasus ini. Bahkan kami meminta penjelasan dari Wali Kota karena kita memiliki hak bertanya dan hak meminta keterangan atas statement Wali Kota di media sosial,” ungkap Wawan, kepada awak media.
Wawan juga khawatir, unggahan video Wali Kota Sukabumi tentang PAD itu akan membentuk opini buruk pemerintahan daerah Kota Sukabum. Apalagi yang didalamnya merupakan unsur eksekutif dan unsur legislatif.

“Bahasanya, Dewan menanyakan statement pak Wali yang bikin gaduh, sehingga DPRD jadi kebawa-bawa seolah-olah sudah terjadi penyelewengan yang dilakukan pemerintahan daerah yang lama, pemerintahan itu kan adalah eksekutif dan legislatif, artinya kami dari DPRD seolah jadi terbawa menyelewengkan,” kata Wawan.
Wawan menambahkan, Ayep Zaki sudah menjelaskan bahwa video yang dibuat adalah sifatnya spontan dan tidak menyangka akan menjadi viral bahkan menjadi gaduh.
“Pak Wali mengakui di depan kami bahwa video itu tidak di edit dulu dan langsung diberikan ke ajudannya untuk di upload karena ada netizen yang bertanya tentang PAD,” kata Wawan.
“Jadi hemat saya baiknya pak Wali secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, baik langsung ataupun melalui media sosial lagi,” tandas Ketua DPRD ini.
Lanjut Wawan, Wali Kota tidak ada unsur politis dalam unggahan video viral tersebut dan sama sekali tidak menyalahkan pemerintahan yang lama, malah menghargai kebijakan pemerintahan yang lama.
“Pak Wali mengakui bahwa statement itu sebetulnya ditujukan kepada pelaku usaha objek pajak agar PAD nya ingin ditingkatkan, ingin besar dan beliau ingin menggali kejujuran dari objek pajak, agar melaporkan dengan objektif dan jujur,” sebutnya.
Wawan juga meminta kepada Wali Kota untuk melakukan pendekatan khusus dalam menggali kejujuran dari para pelaku usaha dan intinya tidak menyalahkan pemerintah daerah yang lama.
Bahkan, ia mengapresiasi Pemerintah Daerah sebelumnya atas diraihnya prestasi membanggakan dengan raihan delapan kali berturut-turut opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan penghargaan APBD Award 2024 dari Kementerian Dalam Negeri.
“Penghargaan ini diberikan atas capaian Kota Sukabumi dalam kategori Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tertinggi se-Indonesia,” pungkasnya.
(Tim)