Reaksinews.com || Keerom – Pos Ubrub Satgas Yonif 310/KK melakukan penyuluhan kesehatan tentang penanganan dan pertolongan pertama jika terkena gigitan ular kepada siswa-siswi SMP Negeri 1 Web di Distrik Web, Kabupaten Keerom, Jumat (9/2/2024).
Hal ini dikatakan oleh Dansatgas Yonif 310/KK Letkol Inf Andrik Fachrizal dalam keterangan tertulisnya secara terpisah di Makotis (Markas Komando Taktis) di Distrik Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (10/2/2024).
Dikatakan Dansatgas, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada para siswa-siswi tentang bahaya gigitan ular dan langkah-langkah yang tepat untuk dilakukan sebagai pertolongan pertama.
“Semoga penyuluhan yang diberikan ini selain bersifat pengenalan juga menjadi ilmu pengetahuan, sehingga dapat bermanfaat bagi mereka,” ungkapnya.
Lanjut dikatakan, bahwa di daerah Papua terdapat ular berbisa dan alam yang masih banyak hutan lebat, sehingga kemungkinan mengalami gigitan ular bisa saja terjadi.
Sementara itu, Dankipur (Komandan Kompi Tempur) 2 selaku Danpos Ubrub, Kapten Inf Dicky Dian Saputra S.T.Han., menambahkan kegiatan ini dilakukan oleh anggotanya yaitu Serda Resa sebagai Bakes (Bintara Kesehatan) yang memang memiliki pengalaman dalam kasus penanganan gigitan ular.
Dalam pelaksanaannya, materi yang diberikan adalah menjelaskan berbagai jenis ular berbisa yang ada di Indonesia, gejala-gejala gigitan ular berbisa dan langkah-langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan. Personil Satgas pun menekankan kepada para siswa untuk tidak panik yang berakibat melakukan tindakan yang salah saat digigit ular.
“Yang terpenting adalah tetap tenang dan jangan panik. Segera lakukan pertolongan pertama dengan benar agar tidak terjadi komplikasi yang fatal,” tambahnya.
Supriyanto, S.Pd., (47) Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Web yang turut hadir dalam pelaksanaan tersebut mengucapkan terima kasihnya kepada personil Satgas Yonif 310/KK yang telah memberikan ilmu kepada anak didiknya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mereka tentang bahaya gigitan ular dan cara penanganannya,” tutur Supriyanto.
Red