ReaksiNews.com | Purwakarta – Usai ditolak di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bayu Asih, seorang bayi prematur dengan berat badan hanya 2,3 kilogram harus dirawat di rumah.
Hal ini membuat kedua orang tua bayi tersebut, Robiyansyah dan Asih merasa pasrah dengan keadaan.
Kejadian ini bermula ketika mereka segera membawa bayinya ke RSUD Bayu Asih butuh pertolongan darurat.
Namun, ketika tiba IGD di rumah sakit, mereka dihadapkan dengan kenyataan yang membuat mereka terkejut.
Bayi yang lahir di usia yang masih sangat prematur ini ditolak oleh pihak RSUD Bayu Asih karena kondisi kesehatannya yang masih sangat rentan.
Menurut petugas medis di IGD, ruangan tidak tersedia tanpa menangani pasien terlebih dahulu dengan menyatakan ruangan sudah penuh.
Dengan sedih, Robi dan Asih pun kembali ke rumah mereka dengan membawa bayi mereka yang belum sempurna. Mereka memutuskan untuk merawat bayi mereka di rumah dengan bantuan dari tetangga dan keluarga.
Menurutnya, mereka merasa pasrah dengan keadaan ini dan percaya bahwa Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik.
Mereka berharap bayi mereka akan bertahan dan bisa pulih dengan bantuan dari orang-orang terdekat.
“Kami pasrah saja percaya kepada Allah SWT semoga bayi kami cepat pulih,”ucapnya.
Red