Reaksinews.com – Diduga Koperasi Bina Pesantren Penggerak Pangan Nusantara (BP3N) Jabar sedang tidak baik – baik saja keadaannya. Pasalnya management pengelolaan koperasi tersebut amburadul. Ada tipu – tipu dan kebohongan didalam pelaksanaan program – program yang digulirkannya.
Menurut informasi yang di himpun, dari hasil beberapa kali rapat yang digelar di kantor Koperasi BP3N Jabar jalan Bhayangkara nomer 72 Kelurahan Sriwidari Kecamatan Gunung puyuh Kota Sukabumi, itu tak satupun yang dilaksanakan dalam realisasi program usaha budidaya ikan nila sistem bioflok tersebut.
Sangat disayangkan uang pinjaman lunak dari kementerian kelautan dan perikanan ( KKP RI ) kepada Koperasi BP3N sebesar 4,7 miliar pada tahun 2023, untuk 250 kolam itu tidak jelas juntrungannya.
Program usaha budidaya ikan nila sistem Bioflok itu diwujudkan di Kampung Kadupugur Rt 12 / Rw 04 Desa Cijaringan kecamatan cicantayan kabupaten Sukabumi tersebut hanya dijadikan ajang Bancakan untuk memperkaya diri para oknum saja.

Mengutip dari media oreonews.id, Pencairan uang 4,7 miliar itu dibagi dua tahap. Yang pertama sebesar 1,6 miliar untuk 70 kolam. Fakta di lokasi cuma 30 kolam dengan menyerap anggaran 500jutaan.
Kemudian uang yang 1,1 miliar raib entah kemana. Lalu tahap kedua dicairkan akhir Desember tahun 2023 sebesar 3,1 miliar untuk 220 kolam. Fakta di lokasi baru 36 baru bikin lingkaran dasar kolam nya saja, terangnya.
Aroma bau busuk tipu – tipu kongkalikong Antara oknum kementrian KKP RI dengan pengurus koperasi BP3N Jabar kini mulai tercium dan mencuat ke publik.
“Diharapkan pihak kementerian dari KKP RI turun kelapangan guna memastikan kebenaran tersebut dan memeriksa Arruyani selaku ketua dan labib sebagai bendahara koperasi BP3N serta pihak – lainnya yang ikut terlibat didalamnya,” pungkasnya.
Sumber : Paul
Editor : Arif Setiawan
fbyem2